Rabu, 20 November 2013

Mengapa AYAH layak dijadikan Kandidat Pahlawan



Mengapa AYAH layak dijadikan Kandidat Pahlawan 
Ini adalah kisah seorang ayah disebuah dusun di kaki bukit barisan yang hidupnya penuh dengan perjuangan, kesabaran, ketabahan dan ketawadu’an, ia  bernama Abu Yaman Hasibuan, seorang petani religius yang mengkuliahkan anaknya sampai perguruan tinggi.
MASA KANAK-KAN
                Menurut penuturan nenek bahwa ayah adalah anak yang patuh dan taat kepada kedua orang tuanya, jujur, dan selalu mengerjakan shalat lima waktu, tidak pernah sekalipun berbeda pendapat dengan abangnya, dan senantiasa melakukan apa yang diperintahkan orangtua dan abangnya, sampai mereka sekarang sudah-sama-sama tua tetap saja masih seperti itu.
                Pendidikan ayah hanya sekolah Rakyat (SR) itupun hanya sampai kelas III, tapi walaupun demikian ia sempat jadi guru di almamaternya itu. Ia berhenti disebabkan keadaan ekonomi orang tuanya yang harus memberi makan mereka 9 bersaudara, sehingga ayah memutuskan untuk berhenti sekolah dan membantu orang tua bertani (membuka hutan), mencari hasil hutan guna untuk dijual ke kota.
MASA REMAJA
                Di kisahkan oleh ibu bahwa masa remaja ayah tidak terlalu berbeda dengan remaja seusianya pada saat itu, bahwa ayah juga sempat memiliki pacar 3 sampai 5 orang. Tapi ada satu hal yang harus diberikan apresiasi kepadanya walaupun ia sudah memiliki pacar ia tetap patuh pada kedua orangtuanya yang ingin menjodohkan salah satu dari anaknya yang laki-laki untuk mengambil paribannya (adat batak). Nenek punya 6 anak laki-laki tapi satu meninggal dunia sehingga  hanya 5 yang hidup sampai sekarang, dari ke 5 anak laki-laki nenek hanya ayahlah yang bersedia mau mengambil paribannya (Ibu saya sekarang), padahal ayah punya banyak pacar saat itu.
MASA DEWASA
                Setelah ayah menikah dengan ibu saya yang dijodohkan oleh kedua orangtua, maka ayah segera dipindahkan dari rumah nenek sehingga ayah membuat rumah sendiri. Al-kisah perjuangan itu disinilah mulai berawal, dengan hanya memanfaatkan tanah hutan disekitar kampung ayah berjuang menghidupi kami dan ibu, ayah berjuang untuk menyekolahkan kami sampai perguruan tinggi, adik saya paling kecil semester akhir, diatasnya baru tamat kuliah dan dibawah saya sudah bekerja disebuah sekolah bersama suaminya bahkan  saya sampai S2 itu semua merupakan buah dari kerja keras ayah sang pahlawan kami.
                Ayah bekerja sebagai seorang petani, ia awali karirnya dengan membuka hutan disekitar kampong untuk ditanami padi dan karet, dengan hanya bermodalkan tenaga ayah membuka semampunya. Sampai karet itu berumur 7 tahun barulah karetnya bisa disadap, dari hasil keringatnya tersebut ayah hanya punya 3 hektar lahan karet kampong yang dalam seminggu hanya menghasilkan lebih kurang Rp.500.000, itulah semuanya untuk keperluan sehari-hari, belanja sekolah dan kuliah kami di Rantau orang, ayah tidak pernah berhenti bekerja, tiap hari ia pergi menyadap karet tanpa berhenti seharipun kecuali ada kemalangan dan acara pesta. Dengan penuh rasa tanggung jawab yang besar itu ia lakukan dengan harapan semoga anak-anakku kelak tidak seperti aku yang hanya seorang petani yang setiap pagi harus pergi keladang, disampng itu ayah adalah orang yang paling aktif shalat di masjid, sehingga ayah sering dipanggil malim kampung di kampung saya bahkan tidak sedikit yang sering memanggilnya pak haji jika baru pertama jumpa, padahal ayah belum pernah naik haji. Pada malam hari ia mengajar mengaji di rumah tanpa dikutip biaya, itu ia lakukan semenjak saya SD sampai sekarang saya sudah tamat S2 ayah tetap mengajar ngaji dirumah setelah isya, itu ia lakukan dengan tulus dan ikhlas demi mencerdaskan anak-anak dikampung. Ia juga mengikuti pengajian tasauf di daerah kami itu sebulan sekali meneruskan tradisi yang diwariskan oleh kakek kami yang telah meninggal dunia.
                Ayah adalah sosok yang ikhlas, sabar, pejuang sejati, bahkan banyak orang kampung yang memberi acungan jempol baginya karena kesederhanaanya, perjuangan hidupnya dan manfaatnya bagi masyarakat. Seorang pekerja keras yang tak kenal lelah demi untuk membahagiakan kami, bermanfaat bagi agama dan masyarakat sekitarnya.
                Dari latar belakang di atas dan kehidupan ayah yang saya lihat dan kami rasakan menurut saya wajar kalau ia kami anggap sebagai pahlawan bahkan M150 Hero.....................semoga…..?
M.ABDULLAH AMIN HASIBUAN. HP. 081375281183

Biodata  Peserta M150 Mencari Pahlawan Anda Bisa
Pengirim:
Nama                           : Muhammad Abdullah Amin Hasibuan
No HP                          : 081375281183
Alamat                          Jl. Madio Utomo Gg. Ikhlas No.3, Medan
No KTP                                    : 1271183011810008

Kandidat Pahlawan        : Abu Yaman Hasibuan
HP                               : -
Alamat                          : Dusun Huta Baru desa batu Tunggal Kecamatan Na. IX-X
                                      Labuhan Batu
No KTP                                 : 0207033112550023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar