TUJUAN HIDUP MENUJU
AKHIRAT
OLEH
M. ABDULLAH AMIN HASIBUAN
Pendahuluan
Segala puji bagi
Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi
Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah
menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Betapa
ramai manusia menjadi lupa daratan. Betapa ramai manusia menjadi ingkar. Betapa
ramai manusia tidak dapat bersyukur. Betapa ramai manusia menjadi derhaka dan
berkhianat. Mereka melupakan tujuan hidupnya ketika di dunia dan hanya mengejar
kenikmatan dunia . Dunia yang dikejar akan berakhir. Tempat manusia hidup.
Tempat manusia memuja kenikmatan. Semuanya menjadi sia-sia belaka.
Kehidupan
di dunia merupakan permainan dan senda gurau. Ada kalanya menang ada kalanya
kalah. Susah dan senang silih berganti. Senangnya merupakan kesenangan yang
menipu, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan
di alam fana. Sungguh berbeda dengan kehidupan sejati dan abadi di
akhirat nanti. Barangsiapa senang, maka ia akan selamanya senang (Ya
Allah, masukkanlah kami ke dalam golongan ini). Barangsiapa menderita, maka ia
akan menderita selamanya (na’udzu billahi min zalik).
Tujuan Hidup Menuju Akhirat
Al-Quran
menyebutkan bahawa kehidupan di dunia tidak lebih hanya main-main dan senda
gurau semata sebagai mana Firman Allah dalam QS.al-Anam ayat 165.
|
32. Dan tiadalah kehidupan dunia
ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka [468]. Dan sungguh kampung
akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu
memahaminya?
|
Firman Allah SWT
maksudnya : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan
senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang
yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?" Firman-Nya lagi yang bermaksud :
|
64. Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan
main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau
mereka mengetahui. (Surah Al-Ankabut ayat 64),
|
Firman
Allah SWT dalam surah Muhammad ayat 36 sebagai berikut:
|
36. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda
gurau. Dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala
keppadamu dan Dia tidak akan memint harta-hartamu.
|
Apabila kalian merasai
kesukaran dan menghadapi banyak masaalah hidup di dunia ini, janganlah berputus
asa dan rasa kecewa kerana sesungguhnya Allah SWT adalah tempat bergantung dan
tempat di letakkan sepenuh pengharapan. Berdoalah bersungguh-sungguh kepada-Nya.
Bersabda
Rasulullah Sallallahu ’Alaih Wa sallam: “Doa orang yang sedang menderita
(kesedihan yang mendalam) ialah: "Ya
Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada
diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Ilah yang
berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)
Dalam
kehidupan ini ada bertingkat-tingkat tentang kenikmatan dunia. Manusia
berlumba-lumba mengejar, hingga kepayahan, dan umurnya habis, dan
hidupnya tersungkur, hanya diarahkan mengejar kenikmatan dunia. Tak ada
kenikmatan yang sejati. Kenikmatan yang diinginkan manusia dalam kehidupan itu
hanyalah kenikmatan yang semuanya hanya ilusi. Khayalan dari manusia yang sudah
menjadi tabiat hidupnya hanya untuk kenikmatan dan kemegahan.
Ketahuilah,
sesungguhnya kenikmatan yang teragung dan terbesar, iaitu kenikmatan yang
dirasai sepenuhnya di hari akhirat nanti. Kenikmatan akhirat itulah yang akan
membawa hamba kepada kemuliaan yang kekal. Kerana itu, hakikatnya seorang
mukmin, tidak mengejar kenikmatan dunia, yang tidak memiliki keuntungan apa-apa
melainkan sedikit sahaja, dibandingkan dengan kenikmatan berupa kemuliaan
disisi Allah Azza Wa Jalla.
Tidak
ada maknanya kenikmatan dan kelazatan dunia seisinya, yang boleh membuat
manusia menjadi lupa dan mabuk, sehingga terlena dengan kehidupan dunia.
Kehidupan manusia yang sudah mabuk dunia itu, menjadi sujud, rukuk, dan
ibadahnya hanya untuk memenuhi rasa kenikmatan dunia.
Hanyalah
orang-orang mukmin, yang layak mendapatkan kenikmatan yang sejati, kerana
pahala yang akan dikurniakan oleh Allah Rabbul alamin, sentiasa mengalir,
ketika mereka makan, minum, berpakaian, tidur, terjaga, dan dalam
perkahwinannya, dan semua amal mereka semata hanya diarahkan untuk mendapatkan
reda-Nya. Tidak mencari reda selain-Nya. Apalagi, hanya ingin mendapatkan reda
kepada manusia lainnya, yang dapat memberinya kenikmatan dunia. Itu bukan sifat
mukmin yang hakiki.
Orang-orang
mukmin kerinduan hanya pada kenikmatan atas keimanannya, ibadahnya, kerinduannya
hanya kepada Allah Azza Wa Jalla. Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan dunia
itu, selalu akan menghalangi seseorang memperoleh kenikmatan akhirat dan bahkan
mengantarkan dirinya kepada seksa neraka. Manusia yang matlamat hidupnya kepada
kenikmatan dunia, akhirnya menjadikan harta-benda, pangkat, kekuasaan, dan
makhluk-makhluk, serta berbagai bentuk berhala-hala, yang menyerupai tuhan,
menjadi arah dan tujuan hidup mereka. Seakan semua yang ada itu, mampu
memberikan kenikmatan kepada manusia yang bersifat kekal. Karena itu, ketika
diakhirat mereka saling mencerca dan menyalahkan.
Firman
Allah SWT dalam al-Quran yang maksudnya :
|
|
Artinya "Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia
berkata; 'Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan, dan sekarang
waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.' Allah
berfirman.'Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki
lain.' Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Dan demikianlah
Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian
yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan”. (Surah
al-An’aam ayat 128-129).
Kelazatan
dan kenikmatan orang yang berbuat zalim dan keji merupakan istidraj (pemberian
daripada Allah SWT dalam keadaan Dia murka), yang diberikan Allah SWT agar
mereka merasakan seksa yang lebih berat dan mereka akan terlarang untuk
merasakan kenikmatan yang paling agung. Seperti orang yang meletakkna makan
yang lazat dan diletakkan racun kedalamnya, agar orang yang memakannya mati
secara peralahan-lahan.
Allah
SWT berfirman maksudnya :
|
|
|
"Kelak akan Kami hukum mereka
beransur-ansur dari arah yang tidak mereka mengetahui. Dan Aku memberi tangguh
waktu kepada mereka. Sesungguhnya , rencana-Ku sangat teguh (inna kaidi matin)."
(Surah al-Qalam ayat 44-45).
Sebagian
ahli tafsir menafsirkan 'inna kaidi matin' (rencana-Ku sangat teguh), maksudnya
adalah setiap kali mereka melakukan dosa, maka Kami akan memberikan nikmat
kepada mereka. Itulah bagi orang-orang yang hidupnya hanya mengejar kenikmatan
dunia.
Sebaliknya,
seorang yang sangat takut dengan kehidupan dunia, dan hidupnya zuhud dan warak,
ketika meninggalkan rombongan malaikat suci, hamba-hamba Allah yang sangat
dekat kepada-Nya, datang menjemputnya menuju ke tempat yang kekal abadi
untuk selama-lamanya iaitu syurga Allah SWT yang tertinggi bernama Syurga
Firdaus Sebagai mana tertulis dalam QS AL-Qashah ayat 33. Sebagai berikut
|
83. Negeri
akhirat 1141) itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin
menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang
baik) 1142) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa. 1141). Yang dimaksud
kampung akhirat di sini ialah kebahagiaan dan keni'matan di akhirat. 1142).
Maksudnya: syurga.
|
Penutup
Marilah sama-sama kita
jadikan kehidupaan di dunia ini sebagai medan untuk kita beramal dan
menyediakan persiapan kita menuju alam akhirat. Tidak mungkin kita akan tenang
dan berbahagia apabila membawa bekalan yang sedikit dan tidak berkualiti pula
apabila menuju perjalanan yang jauh iaitu ke alam barzakh dan alam akhirat .
Janganlah sia-siakan masa, umur, tenaga dan kekayaan yang kita miliki
tanpa kita membuat pelaburan untuk bekalan kita di sana, ketika itu apa yang
akan menjadi pertukaran adalah amal-amal soleh, amal ibadah, amal kebajikan
yang kita lakukan di dunia ini semata-mata kerana Allah SWT. Renungkanlah dan
bertindak segera tanpa ditangguh-tangguhkan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar